[Tangerang,B’Inklusi] – “Pauperes Sunt Thesauri Ecclesiae (orang miskin adalah harta Gereja)”, merupakan semangat dari Santo Laurensius yang diangkat oleh Paroki Santo Laurensius Alam Sutera, Tangerang dalam Misa Perayaan Pesta Nama Pelindung Gereja, Minggu (11/8).
Perayaan ini diwarnai dengan berbagai kegiatan yang menekankan pentingnya solidaritas dan bela rasa terhadap mereka yang miskin, papa, dan berkebutuhan khusus. Dalam homilinya, Pastor Paroki Alam Sutera Romo Hadi Suryono menekankan bahwa sikap peduli terhadap kaum marjinal merupakan cerminan iman sejati dan perlu dihidupi oleh seluruh umat beriman.
Romo Hadi Suryono mengajak umat untuk merefleksikan teladan hidup Santo Laurensius, yang meskipun harus mengorbankan dirinya sendiri, tetap konsisten dalam membela dan melayani orang-orang miskin. Menurutnya, semangat Santo Laurensius harus menjadi inspirasi bagi setiap orang Katolik untuk tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga terhadap mereka yang paling membutuhkan.
“Melalui sikap bela rasa dan solidaritas, kita menunjukkan bahwa iman kita tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata,” ujar Romo Hadi dalam homilinya.
Sebagai bagian dari perayaan pesta nama ini, Paroki Santo Laurensius juga mengundang beberapa panti sosial seperti Rumah Lansia dan Panti Asuhan Atma Brata, Panti Werda Marfati, Panti Asuhan Bhakti Luhur, Panti Asuhan Fajar Baru, Panti Asuhan Abhimata, Panti Asuhan Mekar Lestari, dan lainnya untuk bergabung dalam sukacita bersama umat paroki.
Anak-anak dari panti asuhan turut berpartisipasi dalam acara tersebut dengan memberikan penampilan yang menghibur. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata dari komitmen Gereja untuk selalu hadir dan berbagi kasih dengan mereka yang membutuhkan.
Penulis: Rachel Stefanie