[Bandung, B’Inklusi] – Untuk memperluas jangkauan pelayanan dan kegiatan bagi penyandang disabilitas netra, Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia (Petki) Jawa Barat berencana membentuk sejumlah DPC (Dewan Pengurus Cabang) di wilayah Bogor, Bekasi, dan Bandung.
“Kami ingin Jawa Barat memiliki solidaritas yang kuat dengan wilayah-wilayah yang dinaungi, seperti Bekasi, Bogor, dan Bandung. Karena itu, kami berencana membentuk DPC-DPC di wilayah tersebut,”* ujar Ketua Petki Jawa Barat terpilih, Uke Suharsono, dalam wawancara dengan BincangInklusi, Kamis, (17/7).
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Synthia Montolalu, Ketua I DPP Petki sekaligus Wakil Ketua I Petki Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa secara teritorial, Bogor, Depok, dan Bekasi memang selayaknya dikoordinasi oleh Jawa Barat.
“Kalau kegiatan di Jakarta, silakan saja teman-teman dari Bekasi, Bogor, dan Depok ikut, itu tidak masalah. Tapi secara administratif dan teritorial, mereka memang masuk Jawa Barat. Namun untuk penentuan akhirnya tetap ranahnya antarketua provinsi, antara ketua Petki Jawa Barat dengan ketua Petki Jakarta,” jelasnya.

Koordinasi Wilayah
Ia menambahkan bahwa selama ini, untuk bantuan atau dukungan dari pemerintah Jakarta, prioritas tetap diberikan kepada penyandang disabilitas yang tinggal dan ber-KTP Jakarta. “Kalau kegiatan dari lembaga swasta, itu tidak seketat itu. Tapi kalau dari pemerintah, aspek domisili dan KTP Jakarta cukup penting.”
Fajar Kurniawan, anggota Petki Bekasi yang masuk dalam jajaran bursa calon Tim Humas Petki Jawa Barat mengungkapkan, sebenarnya secara administratif dan teritorial memang benar yang tinggal di Bekasi, Bogor, dan Depok harusnya menginduk ke Jawa Barat.
Namun, karena akses lokasi yang lebih dekat ke Jakarta, lanjut fajar, tidak sedikit teman-teman Petki di wilayah tersebut justru berkegiatan di Jakarta karena kemudahannya.
“Memang itu adalah risiko, karena kalau ikut Jawa Barat, ya mau tidak mau harus mengikuti aturan dan kegiatan yang ada di Jawa Barat. Walaupun secara geografis dekat dengan Jakarta, secara aturan kami memang tetap harus bergabung dan beraktivitas di bawah koordinasi Petki Jawa Barat,” tutur Fajar.
Synthia mengungkapkan, rencana pembentukan DPC di wilayah Bogor dan Bekasi ini sebenarnya sudah menjadi wacana lama sejak masa kepemimpinan almarhumah Lenny M. Felicia, Ketua Petki Jawa Barat sebelumnya yang wafat pada Desember 2024. Namun saat itu, jaringan dan struktur belum terbentuk sehingga belum bisa direalisasikan.
Uke Suharsono, pria kelahiran Semarang 1971 yang juga pengajar SLB di Bandung, terpilih sebagai Ketua Petki Jawa Barat dalam pemilihan yang berlangsung pada Sabtu, 12 Juli lalu. Ia meraih suara terbanyak dengan 24 dari total 49 suara yang masuk, mengungguli pesaingnya yang hanya memperoleh 8 suara. Sementara enam kandidat lainnya memperoleh suara yang tersebar bervariasi antara satu hingga tiga suara. Pelantikannya direncanakan berlangsung pada Agustus 2025.
Ia menyampaikan, Petki Jawa Barat juga akan didaftarkan ke Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) untuk melengkapi pencatatan organisasi di tingkat daerah serta membuka peluang mendapatkan dukungan operasional, termasuk potensi hibah dari pemerintah.
Penulis: Ignatius Herjanjam