[Jakarta, B’Inklusi] – Sabtu pagi (14/6), suasana hangat terasa dalam ruang virtual Google Meet saat Disability Care Center (DCC) menggelar webinar ke-12 mereka, yang sekaligus menjadi perayaan ulang tahun pertama komunitas ini. Dengan tema yang sangat relevan dan menyentuh, yaitu “Memahami Hak-Hak: Catatan Implementasi Undang-Undang Disabilitas untuk Aksesibilitas Universal”, acara ini sukses menyatukan 64 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Tepat pukul 10.00 WIB, acara dibuka oleh dua MC enerjik, Lukas dan Tiara. Setelah pembukaan, hadirin diajak menyimak theme song DCC yang dibawakan oleh Yunita. Lagu ini bukan sekadar pembuka, melainkan representasi semangat komunitas dalam memperjuangkan inklusi. Tak lama, drama singkat DCC Yang diperankan oleh sahabat disabilitas pun ditampilkan dan menggambarkan perjuangan nyata penyandang disabilitas menghadapi diskriminasi dan keterbatasan akses di berbagai sektor kehidupan.

Diatur dalam Perundang-undangan
Dr. Michael Ivan, S.Sos, M.Sos, seorang akademisi dan pemerhati isu disabilitas, menjadi pembicara utama. Dalam pemaparannya, Dr. Michael menekankan bahwa pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas bukanlah bentuk belas kasihan, melainkan kewajiban negara yang diatur dalam perundang-undangan. “Penghormatan berarti menerima penyandang disabilitas sebagaimana adanya, dengan seluruh hak yang melekat pada mereka tanpa pengurangan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia juga menjelaskan tentang perlindungan sebagai upaya sadar untuk mengayomi hak-hak disabilitas sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 8 Tahun 2016. Peserta diajak memahami berbagai hak fundamental seperti hak hidup, hak bebas dari stigma, hak atas kesehatan, pendidikan, hingga hak atas pelayanan publik yang layak dan aksesibel.
Tak hanya teori, Dr. Michael memaparkan regulasi penting seperti PP No. 70 Tahun 2019, No. 13 Tahun 2020, No. 39 Tahun 2020, dan No. 42 Tahun 2020, yang menjadi pedoman implementasi. Berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan juga dijabarkan, termasuk beasiswa LPDP, program KIP Kuliah, hingga keberadaan Unit Layanan Disabilitas (ULD) di dunia kerja.
Sesi tanya jawab yang berlangsung dari pukul 11.03 hingga 11.48 WIB menjadi ruang diskusi yang hidup dan penuh antusiasme.
Salah satu peserta menyampaikan, “Saya sangat senang dan tertarik dengan materi hari ini. Di daerah kami, informasi seperti ini sangat langka. Boleh dikatakan, regulasi yang ada selama ini hanya bagus di atas kertas, tapi belum kami rasakan dampaknya. Saya berharap bisa mendapatkan file materinya, agar bisa kami jadikan pedoman di daerah.”
Pernyataan itu menggambarkan bagaimana webinar ini benar-benar membuka wawasan dan memberikan harapan baru bagi para penyandang disabilitas, terutama yang tinggal di wilayah terpencil.
Setelah sesi tanya jawab, acara ditutup dengan foto bersama, informasi pengisian data untuk e-sertifikat, dan penutupan oleh MC. Meski hanya dua jam, webinar ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.
Disability Care Center kembali menunjukkan komitmennya sebagai ruang edukatif dan inspiratif bagi komunitas disabilitas di Indonesia. Seperti semboyan mereka, “Disabilitas tangguh, siap berkarya dan menginspirasi”. DCC bukan hanya menyuarakan harapan, tetapi juga menghadirkan perubahan.
Penulis: Rachel Stefanie