Peduli Disabilitas, DCC Gelar Webinar Kesehatan Mental

[Jakarta, B’Inklusi] Menyadari pentingnya memelihara kesehatan mental, Disability Care Center (DCC) menggelar webinar dengan narasumber tunggal Dr. Esther Idayanti B.Sc., M.A., CSRS, CSRA, Sabtu (8/6). Sekitar 80 peserta dari penjuru Nusantara hadir dalam acara tersebut.

Narasumber Dr. Esther Idayanti

Ketua DCC Rachel Stefanie Halim menyatakan kepeduliannya pada masalah kesehatan mental, terutama yang dihadapi penyandang disabilitas. “Gangguan kesehatan mental dapat dialami siapa pun, tua muda, pria maupun wanita, disabilitas ataupun nondisabilitas, dan sebagainya. Karenanya kami berharap webinar ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya.

Ketua DCC,Rachel Stefani

Rachel juga menyampaikan komitmen DCC bagi pertumbuhan mental disabilitas. “DCC didirikan sebagai sarana berbagi, curhat, teman ngobrol bagi penyandang disabilitas. Sesuai visi kami mewujudkan disabilitas tangguh, siap berkarya, dan menginspirasi,” imbuhnya.

Disabilitas Rentan

Mengupas gangguan kesehatan mental, Dr. Esther Idayanti mengungkapkan, penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental. “Data di tahun 2017 sebanyak 27,2 juta orang Indonesia mengalami gangguan jiwa, 14 juta di antaranya adalah penyandang disabilitas,” tandasnya.

Menurut Dr. Idayanti, faktor psikologi dan sosial adalah pemicu utama disabilitas mengalami gangguan mental. “Tekanan psikologis dan faktor sosial seperti sosial ekonomi atau lingkungan yang tidak mendukung baik dalam keluarga dan sekitarnya adalah faktor utama disabilitas mengalami gangguan mental,” ungkapnya.

Menyinggung bagaimana memelihara kesehatan mental, narasumber yang juga dosen dan penulis itu menyebut sejumlah cara, mulai dari terapi, pengobatan, membangun kecerdasan emosional, hingga melakukan kegiatan rohani. “Rasa cemas, takut, depresi, marah sebenarnya adalah hal yang wajar, hanya yang harus diwaspadai apabila rasa itu berlebihan dan berlarut-larut. Orang yang mengalami gejala cemas, takut, depresi dan seterusnya tidak lantas disebut mengalami gangguan jiwa. Perlu pemeriksaan medis, mulai dari psikolog hingga psikiater sampai seseorang dinyatakan mengalami gangguan jiwa, dan pemeriksaan tersebut butuh waktu berbulan-bulan,” paparnya.

Terapi pada psikolog, dan pengobatan dari psikiater adalah cara yang bisa ditempuh. Kendati demikian Dr. Idayanti juga menganjurkan resep ampuh memelihara kesehatan mental. “Hidup ini pilihan, mau dibawa ke arah positif atau negatif, semuanya tergantung kita. Saran saya, milikilah sikap positif, dan berserah penuh pada Tuhan. Ada kondisi yang memang tidak bisa kita ubah, tapi tergantung cara kita menyikapinya, lalu serahkan sepenuhnya pada Tuhan,” sarannya.

Dr. Idayanti mengisahkan tokoh-tokoh dunia yang berhasil bangkit dari keterpurukannya, lalu mampu menginspirasi karena sikap positif, dan menyandarkan diri pada Tuhan. (Ignatius Herjanjam).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *