[Bogor, B’Inklusi] — Gereja Santo Andreas Sukaraja, Bogor menyelenggarakan Yubileum Penyandang Disabilitas, Minggu (27/4). Acara ini merupakan bagian dari perayaan Tahun Yubileum 2025 bertema “Peziarah Pengharapan,” serta bertepatan dengan Tahun Kerahiman Ilahi. Kegiatan ini menegaskan komitmen Gereja dalam merangkul umat dengan disabilitas sebagai bagian integral dari komunitas iman.
Misa Inklusi: Pesan Kasih dan Pengharapan
Acara dimulai dengan Jalan Salib, dilanjutkan dengan Misa Inklusi yang dipimpin oleh Romo Lucius Joko, Pastor Paroki Santo Andreas. Dalam homilinya, Romo Joko menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dalam menghadapi disabilitas. Ia menyatakan bahwa di balik disabilitas yang dialami, terdapat pesan Tuhan tentang rencana dan jalan hidup yang penuh makna.
“Gereja berdosa jika menolak atau menyingkirkan orang-orang disabilitas,” tegas Romo Joko. Ia juga mengutip Paus Fransiskus, menyampaikan bahwa Gereja yang aktif merangkul dan melayani lebih diutamakan daripada Gereja yang hanya tampak megah namun tidak berbuat apa-apa.

Partisipasi Aktif Umat Disabilitas
Sekitar 70 peserta dari Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bogor menghadiri acara ini, termasuk para volunteer dan umat dengan disabilitas. Salah satu momen yang menggugah adalah ketika Hendri Buana, seorang tunanetra dari Paroki Hati Kudus Kramat, Jakarta, membacakan Kitab Suci dengan hafalan. Romo Joko mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan Hendri tersebut..
Ramah Tamah, dan Semangat Inklusi
Setelah Misa Inklusi, acara dilanjutkan dengan sesi ramah tamah yang penuh sukacita. Fidelia Wardani, koordinator acara sekaligus pegiat inklusi, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan yang melibatkan umat disabilitas. “Saya senang melihat insan istimewa bisa berkembang, berkumpul, dan merasakan sukacita bersama,” ujarnya.
Diutarakan ia mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pastor Paroki RD. Lucius Joko, Pastor Vikaris RD. Markus Santoso, serta Frater Gerald, yang telah memberikan dukungan penuh dalam acara Peziarah Pengharapan Insan Istimewa Berjalan Bersama dengan tema “Hidup Penuh dengan Nilai & Harapan” yang telah dilaksanakan pada 27 April 2025.
“Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Keuangan Paroki (DKP), dan Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang telah mensupport kegiatan Seksi Mitra Perempuan, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK), dan Wanita Katolik (WK). Tanpa dukungan dari para Romo, Frater, serta insan istimewa, acara ini tidak akan berjalan dengan lancar dan sesuai harapan,” tuturnya.
Misa Inklusi Pertama di Paroki Santo Andreas
Kegiatan ini merupakan Misa Inklusi pertama yang diadakan di Paroki Santo Andreas, dan memberikan wawasan baru bagi umat bahwa Gereja adalah tempat yang nyaman bagi siapa saja, tanpa memandang keistimewaan atau keterbatasan yang mereka miliki.
Fidelia berpesan, “Semoga dengan kegiatan ini, hati kita semua semakin terbuka untuk menyadari bahwa insan istimewa layak dan pantas untuk berperan serta dalam setiap kegiatan liturgi di Gereja.”
Pesan Paus Fransiskus Tentang Insan Istimewa
Seperti yang pernah disampaikan oleh Paus Fransiskus, “Kalian adalah bintang yang bersinar di langit Nusantara ini. Para anggota yang berharga dari Gereja ini, kalian adalah harta karun Gereja ini.” (Paus Fransiskus di Gedung KWI Jakarta Pusat, Kamis, 5 September 2024).
Paus mendorong Gereja untuk berperan aktif dalam mendukung insan istimewa melalui pelayanan pastoral dan dukungan sosial, sehingga mereka merasa dihargai dan memiliki tempat dalam komunitas.
“Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan Paroki Santo Andreas, rekan-rekan Komsos, para sponsor dan pengisi acara. Semoga kegiatan ini memberikan warna dan makna yang mendalam bagi seluruh umat Paroki Santo Andreas,” pungkasnya.
Penulis: Ignatius Herjanjam